Postingan

Diskriminasi Kelompok Marginal dalam Lembaga Pendidikan

  Bukan sandiwara lagi, inilah realita yang ada di lembaga pendidikan Indonesia. Entah sekedar membiasakan atau memang sudah tradisi. Hingga saat ini terus saja berlanjut tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan diskriminasi. Yang pada dasarnya dilakukan   terhadap anak keluarga kurang mampu atau masyarakat miskin. Seringnya anak menjadi tidak bisa sekolah dan melanjutkan pendidikan karena terkendala biaya. Tidak kurang anak kehilangan masa depannya hanya karena tidak mampu membayar biaya sekolah yang ditetapkan pemerintah. Namun menghadapi keyakinan ini seharusnya ada kebijakan yang lebih akurat terkait biaya dan masa depan anak. Pada kenyataanya, setiap manusia membawa potensi masing-masing yang apabila dibimbing dan dikembangkan oleh lembaga pendidikan bisa membawa pengaruh dan perubahan yang besar. Namun itu tidak dilihat, tidak pula dipertimbangkan semata-mata karena tidak mampu melunaskan biaya sekolah. Banyak yang berpotensi rendah, tidak memenuhi syarat kelulusan dalam

Aku malu kepada Allah yang Maha Tahu

Aku rindu tapi aku sudah tida bisa menemuimu. Aku malu pada Allah, sebab kita telah bermaksiat dengan mengatasnamakan sahabat. Aku ingin bersamamu, tapi aku tau harusnya tidak dengan cara seperti itu. Jika kau datang untuk mengulang hal yang sama,  mohon maaf, aku sudah tidak bisa seperti dulu. Jika kau masih menginginkan hal yang sama lebih baik kita akhiri semuanya dan silahkan kau pergi.  Karena ada iman dan wibawa yang harus kau jaga, demikian aku yang harus menjaga iman dan rasa malu ku.  Sadarilah, ada yang lebih berharga dari sekedar nafsu yang mengatasnamakan cinta.

Perpisahan dan Kehilangan

Begitu banyak orang yang tidak mampu menghadapi dua hal itu. Padahal, perpisahan dan kehilangan adalah kenyataan yang pasti. Cepat atau lambat, diminta ataupun tidak, pasti akan terjadi. Karena memang begitulah hakikatnya, semua yang ada saat ini, tidak ada yang abadi. Meski menurutmu berharga,  kamu masih ingin bersama dan menjaganya, namun jika sudah waktunya tiba, kamu tidak bisa menyalahkan siapa-siapa.  Menanggapi hal itu, mungkin kamu menjadi murung, berhari-hari mengurung diri, terus-terusan menangis, berlarut dalam kesedihan, bahkan bunuh diri. Sungguh ironis, bukan?? Padahal, tidak perlu begitu sebenarnya. Kamu hanya perlu beradaptasi dengan lingkungan baru, mulai mencari kebiasaan dan suasana baru,  dan terus memotivasi diri, bahwa semua akan baik-baik saja.  Seperti yang Bondan bilang, "everything's gonna be okay" . Kamu percaya itu kan???? 😃 Percayalah sobat, semua hanya titipan. Jangan pernah merasa memiliki. Agar kamu tidak merasa sakit sebab kehilangan. A

Luruskan Pandangan dan Teruslah melangkah

Wahai diriku Kau adalah ciptaan Allah, dan hidupmu adalah aturan-Nya. Kapan usiamu berakhir, dengan siapa kau berjuang nanti, apa yang akan kau dapati, itu adalah aturan -Nya. Namun, meski begitu, kau bisa rasakan sendiri betapa adilnya Allah terhadapmu. Sebagaimana hakikatmu, kau adalah pemimpin terutama bagi dirimu sendiri. Allah memang mengatur hidupmu, dan Allah tidak pernah dzolim padamu. Allah sendiri yang mengatakan, bahwa Allah sebagaimana prasangka hamba -Nya. Jika kau ingin mendapatkan yang terbaik, maka kau harus beprasangka baik pula pada -Nya. Jika kau ingin Ia memberimu yang terbaik, maka kau juga harus menjadi yang terbaik dimata -Nya. Tidak mengapa jika kau tercipta sebagai makhluk yang lemah, namun jangan pernah menjadi lemah. Allah tidak menyukai itu, jadilah kuat, karena Allah lebih mencintai muslim yang kuat daripada muslim yang lemah. Sebagai muslimah ciptaan Allah, kau harus senantiasa menguatkan dirimu dengan memperko